Tuesday, March 4, 2014

PATOGENESIS TERJADINYA PENYAKIT PERIAPIKAL MELIPUTI RESPON INFLAMASI DAN IMUN

Inflamasi adalah respon fisiologis tubuh terhadap suatu peradangan dan gangguan oleh faktor eksternal. Inflamasi terbagi menjadi dua yaitu inflamasi akut dan inflamasi kronis. Inflamasi akut adalah proses peradangan yang berlansung relatif singkat, dari beberapa menit sampai beberapa hari, dan ditandai dengan perubahan vaskular, eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi neutrofil yang menonjol. Inflamasi akut dapat berkembang menjadi suatu inflamasi kronis jika agen penyebab peradangan masih tetap ada. Inflamasi kronis adalah respon proliferatif dimana terjadi proliferasi fibroblas, endotelium vaskuler, dan infiltrasi sel mononuklear (limfosit, sel plasma dan makrofag). Respon peradangan meliputi suatu perangkat kompleks yang mempengaruhi perubahan vaskular dan selular.

Bakteri dapat masuk ke dalam pulpa dengan tiga cara: Pertama, invasi langsung melalui dentin, seperti karies, fraktur mahkota atau akar, terbukanya pulpa pada waktu preparasi kavitas, atrisi, abrasi, erosi atau retak pada mahkota. Kedua, invasi melalui pembuluh darah atau limfatik terbuka yang ada hubungannya dengan penyakit periodontal, suatu kanal aksesori pada daerah furkasi, infeksi gusi, atau scaling gigi-gigi. Ketiga, invasi melalui darah, misalnya selama penyakit infeksius atau bakteremia transient. Bakteri dapat menembus dentin pada waktu preparasi kavitas karena kontaminasi lapisan smear karena bakteri pada tubuli dentin terbuka disebabkan oleh proses karies dan masuknya bakteri karena tindakan operatif yang tidak bersih. Oleh sebab itu, tubuh menanggulangi dengan adanya sistem pertahanan diri yang mampu mengeliminir dan menetralkan antigen serta zat-zat yang dihasilkannya.

Imunologis adalah cabang ilmu biomedis yang berkaitan dengan respon organisme terhadap penolakan antigen, pengenalan diri sendiri (self) dan bukan dirinya (nonself) , serta semua efek biologis, serologis, dan kimia fisika fenomena imun. Pada penyakit periapikal, respon imun spesifik yang berperan adalah humoral dan seluler, sementara respon imun nonspesifik pada sistem imun humoral adalah reaksi antigen dan antibodi yang membentuk komplemen.



Ingin membaca lebih lanjut? Download disini:
Makalah
Skema
SELAMAT BELAJAR! ^^

Sunday, March 2, 2014

Penggunaan Raman Spectroscopy sebagai Pendeteksi Karies Dini

Abstrak
Commonly, caries occurs in 43,3% of population in Indonesia. Detecting earliest stage of caries could be the best ways to control the dental caries. Therefore, author aim to discuss the using of raman spectroscopy as a method for detecting early caries. This study concluded that the using of raman spectroscopy is useful for the dentist to detect earliest caries on their patients, so they could give dental fluoride treatment to avoid from the severe caries.
Keyword: early caries, raman spectroscopy, demineralization, raman spectra

Referensi
1. Kidd, E. A. M., Joyston-Bechal S. Dasar-dasar karies. Jakarta: EGC; 2012
2. Depkes. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007; 2008
3. Ko, A. C.-t, Hewko. M., Sowa. M. G., Dong C. C. S., Cleghorn B., Choo-Smith L.-P. Early dental caries detection using a fibre-optic coupled polarization-resolved Raman spectroscopic system. Optical express. 2008 April; 16(9): 6274-84
4. Smith, E., Dent G. Modern raman spectroscopy: a practical approach. England: John Wiley & Sons; 2005
5. Ko, A. C.-t, Hewko. M., Sowa. M. G., Dong C. C. S., Cleghorn B., Choo-Smith L.-P. Detection of early dental caries sing polarized Raman spectroscopy. Optics Express, 9 Januari 2006, Vol. 14, no.1; 1-13
6. Ionita. Diagnosis of tooth decay using plarized miro-raman confocal spectroscopy. Romanian Reports in Physics, Vol. 61, No. 3, 2009; 567-74
7. Ko, A. C.-t, Hewko. M., Sowa. M. G., Dong C. C. S., Cleghorn B., Choo-Smith L.-P. Ex vivo detection and characterization of early dental caries by optical coherence tomography and raman spectroscopy. Journal of Biomedical optics, Vol. 10(03), May/June 2005;1-16
8. Fejerskov, O., Kidd, E. Dental caries: the disease and its clinical management. Singapore: Blackwell Munksgaard; 2008



Ingin membaca lebih lanjut? Download disini!